Cara Mencegah Overheating Prosesor
Kebanyakan produsen motherboard umumnya sudah melengkapi proteksi untuk CPU dan system motherboard. Perlengkapan ini disebut Hardware
monitoring. Pengendalian dari system monitoring dilakukan oleh sebuah
chip yang mengontrol seluruh sistem motherboard seperti kecepatan fan,
panas/ temperature processor, voltage dan sebagainya. dd
Salah satu option adalah untuk memonitoring suhu processor
ini sebenarnya memberikan maanfaat yang sangat berarti bagi processor.
Manfaatnya adalah memberikan Warning secara dini terhadap temperature
yang melebihi dari standard yang diijinkan. Tetapi pemakai pemula
terkadang lupa mengaktifkan option ini dan bila suatu hari processor
terjadi overheating, maka barulah menyadari manfaat option tersebut
Untuk memprediksikan kemungkinan dari terjadinya overheating dapat
disebabkan oleh beberapa hal:
1. Fan untuk pendingin CPU macet, rusak.
>> ada 2 penyebab dari kerusakan fan. Fan
tersebut mendadak rusak tetapi tidak diketahui kapan terjadi. Penyebab lain
adalah dari umur fan itu sendiri, motor elektrik memiliki batas usia pemakaian
sebelum motor tersebut rusak. Dan masalah ini terkadang sulit sekali diduga,
karena memang membutuhkan waktu lama. Fan yang berkualitas memang memiliki umur
panjang. Permasalahannya adalah kita tidak mengehui fan mana yang memang benar
benar aman digunakan. Ada
beberapa cara pencegahan walaupun hal ini terlalu berlebihan, tetapi mengapa
tidak dicoba :
a. Memakai heatsink diatas standard, yaitu dengan
menganti Heatsink yang ukurannya lebih besar. Bila suatu hari fan processor rusak,
minimal dengan heatsink besar masih dapat mempertahankan temperature processor
di tengah batas toleransi. Ketika fan rusak, maka heatsink besar akan
menyebarkan panas keseluruhan casing dan panas tersebut akan mudah diketahui
dari luar dengan memegang casing yang memiliki udara panas tidak normal keluar
dari casing dan fan power supply.
b. Membuat fan cadangan pada processor. Dengan
double fan, maka processor akan bekerja lebih baik dan temperature dari
processor dapat ditekan seminimal mungkin.
c. Memberikan
setting pada BIOS untuk menditeksi temperature yang melebihi standard. Aktifkan
temperature warning dari BIOS dan set serendah mungkin. Untuk processor umumnya
beroperasi baik pada maksimal temperature 45 deg. C maksimal. Dan processor
akan terjadi mulfunction pada temperature 50-90 Deg. C. Temperature processor
secara umum bekerja antara 28 - 45 Deg. C tergantung jenis dan teknologi yang
digunakan. Seperti Pentium III coopermine akan bekerja pada panas normal untuk
processor antara 35-40 deg.C dengan maksimal 60 deg. C. Dengan mengaktifkan
"Warning Temperature" pada BIOS, maka bila overheating, system
hardware monitoring akan memberikan peringatan suara melalui speaker computer.
Setting "Temperature Warning" juga dapat disetting pada Software dari
pembuat motherboard.
2. Fan menurun speednya dibawah 20% dari kecepatan standard sebelum benar-benar rusak.
>> masalah ini muncul dari masalah ke 3, karena
temperature yang terus meningkat dari hari ke hari, panas yang dikeluarkan dari
heatsink akan membuat fan menjadi rusak. Fan yang dibuat dari plastik dan motor
elektrik memiliki batas toleransi terhadap panas. Dan bila mencapai 50 deg.C
lama kelamaan coil akan melemah. Dapat juga terjadi karena debu yang tersedot
kedalam fan dan membuat fan menjadi berat, sehingga coil motor bekerja ekstra
yang akhirnya melemah kemampuannya dan menurunkan speednya sebelum fan menjadi
rusak.
3. Kecepatan fan yang menurun perlahan dan mencapai 50% dibawah standard sebelumnya.
>> umumnya amat sering karena kualitas fan yang
asal-asalan dibeli dan tidak memeriksa terlebih dahulu. Kebanyakan hal ini
dilakukan oleh penjual processor type OEM atau disebut Tray. Processor jenis
ini umumnya mengunakan heatsink dan fan yang tidak standard, dan untuk menekan
biaya penjualan mereka mengunakan fan yang murah. Memang dalam waktu dekat
tidak akan terlihat masalah pada temperature , tetapi bila computer digunakan
berjam-jam akan terlihat temperature meningkat walaupun tidak melebihi batas
maksimum.
4. Terjadinya pergeseran heatsink dengan plate pendingin CPU sehingga Heatsink tidak menempel sempurna ke processor.
>> memang jarang terjadi dan hanya mereka yang suka
membuka pasang heatsink kemungkinan hal ini bisa terjadi pergeseran heatsink.
Temperature akan meningkat drastis dan menyebabkan computer cepat hang dalam
beberapa saat. Tetapi yang membahayakan adalah heatsink yang tidak sepenuhnya
terlepas dan sulit sekali terditeksi sebelum CPU terjadi overheating dan
akhirnya rusak.
5. Melakukan over voltage tetapi system pendingin (fan) tidak mendukung.
>> Perlakuan ini memang sengaja dilakukan , tetapi
tidak memperkirakan dampak bagi processor. Umumnya peningkatan Vcore dengan
overclock adalah untuk meningkatkan kecepatan processor diatas standard.
Meningkatkan Vcore untuk processor membantu membuat processor bekerja lebih
stabil. Tetapi dengan meningkatkan Voltage untuk processor juga akan
meningkatkan temperature processor dan panas yang berlebihan dapat terjadi.
Dalam waktu dekat processor memang tidak akan rusak, tetapi untuk jangka panjang
sebaiknya memperbaiki sistem pendingin untuk processor.
Semoga bermanfaat....
sumber : http://www.murusawa-tech.com/2012/05/cara-mencegah-overheating-prosesor.html
0 komentar:
Posting Komentar